Header Ads

ad

Perbaikan Kualitas Trasnportasi Jadi Kunci Kemajuan Kepulauan Seribu

Jakarta (4/1) – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menyampaikan keprihatinan dan duka yang mendalam atas terjadinya kebakaran yang menimpa pada KM Zahro yang melayani transportasi ke Pulau Tidung Kepulauan Seribu di hari pertama tahun 2017.

Sedikitnya 23 orang yang meninggal dan 17 yang masih dalam pencarian dari total sekitar 230 orang. Ini tentu patut disayangkan pada saat kita ingin meningkatkan pariwisata ke Kepulauan Seribu. Hal ini disampaikan Triwisaksana, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2017).

Pria yang juga Juru Bicara pasangan Cagub Cawagub Anies-Sandi ini melanjutkan, kejadian ini merupakan yang kedua kali. Pada 2015 lalu Kapal milik Dinas Perhubungan juga mengalami kebakaran yang menyebabkan 80 orang terluka. Peristiwa ini tentu harus menjadi bahan evaluasi terkait manajemen transportasi ke Pulau Seribu.

“Karena transportasi ke Pulau Seribu bukan hanya mengangkut wisatawan, namun juga penduduk Pulau Seribu yang harus ke daratan Jakarta atau sebaliknya,” papar Triwisaksana.

Diantara tata kelola transportasi ke Kepulauan Seribu yang harus dibenahi, menurut pria yang karib disapa Sani ini mengatakan, adalah pemeriksaan kelaikan kapal untuk berlayar ke wilayah Pulau Seribu. Pemeriksaan kelaikan kapal ini penting dilakukan apalagi ketika saat gelombang tinggi. Tidak boleh ada permainan antara pemilik kapal atau Nakhoda dengan pihak yang bertanggung jawab dalam memberikan ijin bagi kapal untuk berlayar ke Pulau Seribu.

“Selama ini pemeriksaan kelaikan untuk kapal berlayar di pelabuhan ini diduga lemah dan banyak permainan sehingga kapal yang tidak laik atau yang kelebihan muatan tetap di diijinkan jalan,” ungkap politikus PKS dari daerah pemilihan Jakarta Selatan ini.

Triwisaksana melanjutkan, Jakarta adalah kota besar dan ibukota negara. Seharusnya tersedia jumlah petugas yang cukup dan cakap untuk melakukan pemeriksaan kelaikan kapal secara detail. Beda kalau di pelabuhan yang jauh dan terpencil. Selain pemeriksaan kelaikan kapal, manajemen pengaturan perjalanan untuk ke kepuauan Seribu juga perlu dibenahi.

“Seperti ketersediaan kapal yang cukup dan memenuhi standar keselamatan dan pelayanan,” pinta Triwisaksana kepada pihak yang berwenang.

Disisi lain, Triwisaksana juga menegaskan dan mendukung apa yang menjadi janji kerja kampanye Anies-Sandi yaitu menjadikan Kepulauan Seribu sebagai kepulauan Pembangunan Mandiri. Hal ini akan memaksa pemerintah pusat maupun pemprov DKI Jakarta lebih serius membenahi transportasi Kepulauan Seribu dengan lebih baik.

“Pelayanan yang nyaman, aman dan cepat serta meningkatkan ketersediaan kapal-kapal untuk penyeberangan ke Kepulauan Seribu dengan kapal yang laik jalan adalah harga mati untuk sebuah keselamatan,” pungkasnya.

Tidak ada komentar