Hidayat: Permasalahan Umat Islam Harus Dikaji dengan Ilmu
Jakarta (20/6) –
Fraksi PKS MPR RI menyelenggarakan Kuliah Perdana Sekolah Konstitusi di
Ruang GBHN, Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta
,Senin (20/6).
Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua MPR RI
Hidayat Nur Wahid mendorong agar Sekolah Konstitusi tersebut mampu
menjawab beragam persoalan Umat Islam melalui ilmu, bukan dengan cara
agitatif.
“Fraksi PKS MPR RI harus mendalami
beragam persoalan itu dengan baik dan membela kepentingan rakyat yang
mayoritas adalah Umat Islam. Dan membela itu, dalam konteks ini, adalah
bukan membela dengan agitatif, tapi dengan ilmu. Ilmu Konstitusi. Bulan
Ramadan juga bulan Iqra. Bulannya membaca,” jelas Hidayat saat memberi
sambutan dalam acara ini.
Beberapa persoalan Umat Islam yang
disoroti Hidayat tersebut adalah adanya penertiban yang dilakukan Satpol
PP terhadap sebuah warteg di Serang, Banten, yang berujung pada
pencabutan 3.143 perda, khususnya yang menyangkut syariah.
“Padahal, kalau merujuk pada UUD, jelas
sekali di sana sudah mengatur bahwa dalam Pasal 24 Ayat 1 tentang siapa
yang berhak menguji atau mencabut sebuah perda. Jelas dinyatakan bahwa
Mahkamah Agung yang berwenang untuk melakukan pengkajian peraturan
daerah terhadap UU di atasnya. Jadi, jika pemerintah melihat perda
tersebut bermasalah, harus melakukan pengujian di MA tersebut,” tambah
Hidayat.
Tidak hanya soal pencabutan Perda
Syariah, Hidayat juga menyoroti persoalan lain yang menyentuh Umat
Islam, misalnya tentang penghapusan kolom agama di e-KTP dan penghapusan
perda miras.
“Kita ingat dulu waktu pertama kali
Mendagri menjabat, Beliau ingin menghapus kolom agama juga ingin
menghapus perda miras. Setelah berbelit kemana-mana, akhirnya Beliau
mengklarifikasi dan mengatakan hal tersebut tidak benar,” papar
Legislator PKS dari Daerah Pemilihan Jakarta II ini.
Kuliah Sekolah Konstitusi ini diisi oleh
Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra sebagai pemateri. Hadir
beberapa Anggota DPR/MPR RI dan beberapa Tenaga Ahli dan Anggota dari
Fraksi PKS di sekolah tersebut.
Post a Comment