Taufik Ismail: Maafkan PKI Melawan Arus Sejarah
PENYAIR Taufik Ismail menilai, permintaan maaf Pemerintah Jokowi kepada PKI dan simpatisanya sebagai sikap yang aneh, tidak masuk akal, dan melawan arus sejarah. Sejarah akan ditertawakan suatu saat nanti.
“Harusnya yang minta maaf itu KGB (Komunisme Gaya Baru) terhadap apa yang mereka lakukan, sejak Republik Soviet Indonesia tahun 1948 dan kudeta 1 Oktober yang gagal tahun 1965. Jika pemerintah Jokowi sampai minta maaf kepada PKI, umat Islam harus melawan, supaya permintaan maaf itu tidak terjadi,” kata Taufik Ismail kepada Islampos usai Deklarasi Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) di kantor MUI, Jakarta, belum lama ini.
Sementara itu, pengamat masalah PKI, Alfian Tanjung yang mengatakan, permintaa maaf pemerintah kepada PKI merupakan sebuah rezim yang bermetamorphosis. “Saat ini kader PKI banyak. Sebelum punya partai sendiri, mereka merasa at home di partai seperti PDIP.”
Dikatakan Alfian, selama ini pengkaderan PKI dilakukan di China. Meski kapitalis, China masih mempunyai 70 juta kader penguasa “buku merah” yang merupakan buku pedoman dan doktrin kader komunis.
“Jokowi tidak sendiri. Ada orang-orang di sekitarnya yang ingin PKI kembali berkuasa. Padahalnya ayahnya Jokowi, seperti yang saya baca referensinya, adalah seorang yang pernah berhadapan dengan komunis. an. Jokowi hanyalah pion dan menjadi ujung panah gerakan PKI. Orang-orang tertentu di PDIP seperti Ribka Tjiptaning, Budiman Sudjatmiko yang tidak dimasukkan dalam cabinet, bukan berarti dibuang tapi menjadi batu loncatan dulu untuk memimpin PDIP. [desastian/Islampos]
Post a Comment