Header Ads

ad

Evakuasi dan Dapur Umum Berdiri Bantu Korban Banjir Bima

Bima (24/12) -- Banjir besar melanda kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Rabu dan Kamis lalu. Menurut BPBD Kota Bima, sedikitnya 593 rumah rusak berat, 2.400 rumah rusak sedang, 16.226 rumah rusak ringan. Dilaporkan pula, satu warga meninggal dunia akibat terbawa arus deras dan beberapa orang pingsan serta cedera ringan.

"Ini merupakan bencana banjir yang terbesar dalam sejarah Bima. Kami mengerahkan bantuan dan relawan dari Dompu, Sumbawa dan Lombok sebagai wujud solidaritas," ujar Patompo Adnan, Wakil Ketua DPW PKS Provinsi NTB, yang berada di lokasi sejak Jumat (23/12/2016).

Pratomo mengungkapkan puluhan relawan Pandu Keadilan dari Lombok Tengah dan Timur melakukan evakuasi bersama pasukan BPBD dan Tagana. Ada 17 kelurahan yang kondisinya cukup parah dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Sejumlah kantor pemerintah daerah, sekolah, masjid, asrama militer, RSUD dan Bank NTB terendam banjir. "Sementara relawan Sumbawa membawa makanan siap saja, air mineral, dan selimut. Dan, relawan dari Dompu membuka dapur umum," ujar dia.

Anggota DPR RI asal NTB, Zulkieflimansyah, turut prihatin dan mengerahkan bantuan. "Kami berkoordinasi dengan Gubernur NTB dan seluruh perangkat daerah untuk membantu warga. Alhamdulillah, para relawan bisa bekerjasama dengan BNPB, BDPB, Tagana, Polisi/Tentara, dan SKPD lain. Warga NTB bersatu tanggulangi bencana," ungkap Zulkieflimansyah yang terjun langsung ke lokasi bencana.

Saat ini fokus bantuan untuk korban banjir. Setelah masa tanggap darurat selama dua pekan, perlu dipikirkan proses rehabilitasi rumah dan sarana umum yang rusak.

Tidak ada komentar