10 Motivasi untuk ISTIQOMAH Menghafal Quran
![]() |
10 Motivasi untuk ISTIQOMAH Menghafal Quran |
10 Motivasi untuk ISTIQOMAH menghafal Quran
Oleh : ustadz Agung Cahyadi, LC, MA.
Tetap “ISTIQOMAH” menghafal, meskipun TAK HAFAL-HAFAL, barangkali lewat pintu itu, Allah Ingin memberikan banyak karunia-Nya…
1. Satu huruf Al-Qur’an satu kebaikan, dan satu kebaikan 10
pahala. Bagi yang kesulitan melafalkan, satu hurufnya dua kebaikan…
Berarti setiap hurufnya 20 pahala. Semakin sulit semakin banyak. Kalikan
dengan jumlah pengulangan anda.
2. Al-Qur’an, seluruhnya, adalah kebaikan… Menghafal tak
hafal-hafal berarti Anda berlama-lama dalam kebaikan. Semakin lama
semakin baik. Bukankah anda menghafal untuk mencari kebaikan.
3. Ketika anda menghafal Al-Qur’an, berarti anda sudah
punya niat yang kuat. Rasulullah shallallahu alaihi wa salam menyebut 70
syuhada’ dalam tragedi sumur Ma’unah sebagai qari (hafidz), padahal
hafalan mereka belum semua. Ini karena seandainya mereka masih hidup,
mereka akan terus menghafal. Jadi, meski Anda menghafal tak hafal-hafal,
Anda adalah hafidz selama tak berhenti menghafal. Bukankah hafidz yang
sebenarnya di akhirat?
4. Menghafal Al-Qur’an ibarat masuk ke sebuah taman yang
indah. Mestinya anda betah, bukan ingin buru-buru keluar. Menghafal tak
hafal-hafal adalah cara Allah memuaskan anda menikmati taman itu.
Terseyumlah.
5. Ketika anda menghafal Al-Quran, meski tak hafal-hafal,
maka dapat dipastikan, paling tidak, selama menghafal, mata anda,
telinga anda, dan lisan anda tidak sedang melakukan maksiat. Semakin
lama durasinya, semakin bersih.
6. Memegang mushaf adalah kemuliaan, dan melihatnya adalah
kesejukan… anda sudah mendapatkan hal itu saat menghafal kendati tak
hafal-hafal.
7. Adakalanya kita banyak dosa. Baik yang terasa maupun tak
terasa. Dan menghafal tak hafal-hafal adalah kifaratnya, di mana,
barangkali, tidak ada kifarat lain kecuali itu.
8. Tak hafal-hafal adakalanya karena Allah sangat cinta
kepada kita. Allah tak memberikan ayat-ayat-Nya sampai kita benar-benar
layak dicintai-Nya. Jika kita tidak senang dengan keadaan seperti ini,
maka kepada siapa sebenarnya selama ini kita mencintai. Ini yang
disebut: Dikangenin ayat.
9. Menghafal tak hafal-hafal tentu melelahkan. Inilah lelah
yang memuaskan, karena setiap lelahnya dicatat sebagai amal sholeh.
Semakin lelah semakin sholeh.
10. Menghafal tak hafal-hafal, tandanya anda di pintu
hidayah. Tandanya jauh dari nafsu. Jauh dari nafsu tandanya dekat dengan
ikhlas. Dan ikhlas lahirkan mujahadah yang hebat. Istiqomah…
Istiqomah
dan terus ISTIQOMAH… Itulah jalan kemuliaan. Baarakallahu fiikum..
Post a Comment