Kebijakan Impor Daging Sapi Dinilai Tak Masuk Akal
Semarang (31/5) -- Kebijakan pemerintah
memberikan izin impor daging sapi beku dengan harga jual pasar Rp 80.000
per kilogram dinilai merugikan peternak nasional di seluruh Indonesia.
Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah, Riyono mengatakan bahwa di saat
kegentingan masyarakat mengenai ketidakstabilan harga daging sapi
lokal, kini pemerintah justru memberikan izin impor daging sapi beku
10.000 ton dari oleh PT. Berdikari dengan memberikan harga jual pasar
sebesar Rp 80.000.
Menurut Riyono, Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah
menyatakan bahwa kebijakan penurunan harga daging sapi sangat tidak
memihak kepada peternak lokal.
"Tidak mungkin harga daging sapi impor bisa semurah itu, sangat
tidak masuk akal. modal dari Australia saja sudah Rp 38.000 /kilogram
bobot hidup, ditambah lagi dengan penggemukan di kandang feedlot Rp
41.000,-/kilogram, Masuk RPH sekitar Rp 43.000 /kilogram. Jadi karkas
mencapai Rp 87.000 /kilogram. Paling murah daging impor bisa dihargai
sekitar Rp 105.000/kilogram,” jelasnya di Semarang, Selasa (31/5/2016).
Riyono menyebut bahwa kebijakan impor daging sapi beku dengan
tujuan menurunkan harga daging sapi di tengah ketidakstabilan harga ini
sangat tidak memihak kepada peternak lokal. Ia pesimistis harga jual
daging sapi impor di Indonesia, menjelang Lebaran 2016, bisa di bawah
Rp100.000/kg.
Ia memerinci, modal mendatangkan sapi dari luar negeri sebesar
Rp.38.000/kg bobot hidup, ditambah dengan penggemukan di kandang
Rp41.000/kg, masuk ke rumah pemotongan hewan sekitar Rp43.000/kg
sehingga karkas mencapai Rp87.000/kg."Paling murah daging impor bisa
dihargai sekitar Rp105.000/kg," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan beberapa
hari yang lalu di sejumlah daerah, diketahui harga daging sapi sudah di
atas Rp100.000/kg. "Harga daging sapi di Kabupaten Pemalang
Rp110.000/kg, Tegal Rp130.000/kg, Pati Rp100.000/kg, Cilacap
Rp120.000/kg, dan Solo Rp115.000-120.000/kg," ujarnya.
Menurut dia, harga tersebut membuktikan bahwa harga daging lokal
dan impor jauh di atas Rp80.000/kg sehingga pemerintah harus realisitis
dalam membuat kebijakan dan memberikan perlindungan harga terhadap
peternak lokal. "Mau sampai kapan peternak kita 'dicekik' oleh
pemerintahnya sendiri," katanya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat melalui Kementerian
Pertanian telah menandatangani rekomendasi impor daging sapi beku
sebagai upaya menjaga kestabilan harga daging sapi menjelang Ramadhan.
Kebijakan impor daging sapi beku tersebut sebagai respon atas permintaan
Presiden Joko Widodo yang menginginkan harga daging sapi Rp80.000/kg
menjelang Ramadhan.
"Kami meminta agar pemerintah realisitis membuat kebijakan, peternak lokal perlu perlindungan harga,” pungkas Riyono.
Post a Comment