Seharusnya Indonesia Sudah Bebas Flu Burung
Jakarta (29/3) -- Virus Flu Burung
kembali merebak di sejumlah daerah di Indonesia. Ketua Bidang Ekonomi,
Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuintek LH) DPP
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Memed Sosiawan menanggapi seharusnya
Indonesia sudah terbebas dari Flu Burung.
“Vaksin sudah ditemukan sehingga
vaksinisasi unggas menjadi program rutin. Indonesia secara umum sudah
bebas dari AI, “ kata Memed di di Gedung DPP PKS, Jakarta, Selasa
(29/3/2016).
Memed menegaskan dalam penanganan Flu Burung di negara kita sudah terbangun sistem yang relatif baik.
“Yang penting lagi adalah kewaspadaan
Indonesia terhadap kemungkinan perang dagang negara lain dengan
menginfiltrasi virus AI baru agar kita kekurangan unggas. Karena
Indonesia sudah lebih dari 10 tahun berswasembada unggas,” paparnya.
Varian virus Flu Burung baru bisa saja
ditemukan. Flu Burung yang menyerang unggas disebabkan virus Avian
Influenza (AI) H2N5. Serangannya melalui unggas secara mendadak dan mati
dalam jumlah besar.
Namun demikian, katanya, virus ini dapat berubah gen di lapang sehingga muncul strain baru yang tentu segera ditemukan juga vaksin barunya.
“Dalam rangka deteksi dini terhadap
perubahan status AI semua dinas yang menangani peternakan melakukan
pemantauan dan tindakan terhadap AI yang mungkin terjadi,”ujarnya.
Tindakan yang dilakukan, katanya,
biasanya pemusnahan ternak terserang yang untuk peternak rakyat
pemerintah berikan kompensasi di samping bantuan vaksinasi.
“Yang penting dari AI ini beberapa
kejadian dapat berjangkit ke manusia. Oleh karena itu sistem peternakan
unggas kita tidak boleh dibangun di dekat permukiman. Demikian pula
pemotongan ternak unggas itu dilakukan di rumah-rumah potong yang
terkontrol dalam rangka keamanan,” ucapnya.
Keterangan Foto: Ketua Bidang
Ekonomi, Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuintek
LH) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Memed Sosiawan
Post a Comment