Header Ads

ad

Membangun Pribadi Peradaban

Semilir angin telaga berhembus. Kemilau embun di pucuk-pucuk rerumputan. Terasa Sejuk. Berasa adem di hati. Kicau burung pun bersahutan di atas pohon di pinggiran telaga menambah nuansa syahdu pagi itu. 

Ahad (17/1/2016) di masjid Baitul Makmur. Ya masjid indah di pinggir telaga di perumahan Telaga Sakinah. Bidang Kaderisasi DPC PKS Cikarang Barat mengadakan acara Tasqif Kader. Tasqif yang dihadiri 100-an kader itu mengambil tema "Membangun Pribadi Muslim Peradaban". Tema ini disampaikan dengan apik oleh pakar NLP dan senior trainer Trustco, Ustadz Muhammad Abduh, Cht. 

Ada tiga langkah menjadi muslim peradaban ungkap beliau;

Pertama, Tahap Afiliasi.
Tahap di mana seorang muslim memperjelas identitas kemuslimannya. Memahami tugas dan tujuan penciptaan manusia di muka bumi. "Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'budun" (QS 51: 56). Visi & Misi hidupnya jelas. Given dari Alloh. Utk Beribadah kepada Alloh. Afiliasi ideologi nya jelas. Islam huwal haal. Islam adalah solusi atas segala sesuatu. Islam minhajul hayah. Islam jalan hidup.

Kedua, Tahap Partisipasi; yakni tahap seorang muslim untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Muslim dikenal oleh masyarakatnya. Aktif dalam kegiatan kemasyarakatan yang positif & bernuansa maslahat. Bahkan jadi motor penggeraknya.
Tiada kata terlambat untuk dekat dan berkontribusi kepada masyarakat. Jangan sampai ada kader dakwah yg tidak dikenal oleh masyarakatnya. "Berangkat masih gelap. Bawa motor pake helm full face. Tanpa tegur sapa dengan warga. Pulang kerja hari juga sudah gelap. Pake helm full face-tanpa tegur sapa. Begitu hari libur dia tidak pernah di rumah karena aktivitas di luar". Nyaris "wujuduhu ka adamihi". Keberadaannya sama dengan ketiadannya. Na'udzubillahi mindzalik.

Ketiga, Tahap Kontribusi; yaitu tahap optimal kontribusi. "Alladzi kholaqol mauta wal hayata liyabluwakum Ahsanu amala" ( QS Al Mulk : 2 ). 
Amal terbaik kata kuncinya.

Kehadiran seorang muslim memberi kontribusi besar bagi masyarakat. Rakhmatan lil alamiin. Berbagi dengan yang membutuhkan. Solutor terhadap masalah yang ada. Penengah dan pemersatu saat ada pertikaian antar anggota masyarakat. Pencerah dan penyeru pada kemuliaan Islam. ***

Tidak ada komentar