Header Ads

ad

Disindir Soal Asap, Netizen Indonesia Balas dengan Tagar #SamaSamaMalaysia

TRIBUNSUMSEL.COM-Sejak akhir pekan lalu tanda pagar #TerimaKasihIndonesia ramai digunakan pengguna Twitter asal Malaysia dan Singapura.
Gerakan viral ini bertujuan menyindir pemerintah Indonesia yang gagal mengendalikan pembakaran hutan, memicu kabut asap parah yang berulang setiap tahunnya.

Akibat kabut asap tersebut warga di kedua negara tersebut mengaku sangat terganggu dan aktivitas mereka sangat terganggu oleh asp kiriman dari Sumatera.
Beberapa meme pun diposting netizen kedua negara tersebut yang intinya menyinggung dan menyindir asap kiriman tersebut.

Sementara itu, netter Indonesia tampaknya sedikit gerah dengan kicauan netizen kedua negara satu rumpun dengan Indonesia tersebut.

Meski sadar bahwa asap kebakaran hutan di Sumatera telah mengganggu Malaysia dan Singapura, netizen Indonesia membalas sindiran dengan santai.
Bagi mereka, wajar saja duka Indonesia sampai ke Malaysia karena dua negara ini bertetangga sangat dekat.

Tak kalah dengan hastag #TerimaKasihIndonesia, netter Indonesia turut membuat hashtag #SamaSamaMalaysia dan ini menjadi salah satu trending topik di Indonesia. Berikut beberapa meme yang dibuat netizen Indonesia soal meme sindiran asap kiriman Indonesia yang dibuat netter Malaysia dan Singapura.

Pembakar Hutan Dikejar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah akan menindak tegas semua pihak yang melakukan pembakaran hutan.
Dia pun menegaskan bahwa tak hanya level bawah yang akan diseret ke hukum, tetapi juga sampai ke level direksi.

"Memang kebakaran ada dua. Yang banyak, di lahan gambut, memang kebakaran yang sulit. Disiram pun sering tidak padam. Kedua, yang dibakar. Yang kita kejar yang dibakar itu. Kemarin sudah disampaikan berapa direktur dan manajer yang jadi tersangka," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (17/9/2015).

Aparat kepolisian sebelumnya sudah menetapkan tersangka pembakaran hutan yang berasal dari tujuh perusahaan.
Perusahaan itu adalah PT PMH di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan; PT RPP, PT RPS di Sumatera Selatan; PT RIH di Riau; PT GAP di Sampit, Kalimantan Tengah; PT MBA di Kapuas, Kalimantan Tengah; dan PT ASP di Kalimantan Tengah.
Polisi juga menelusuri 20 perusahaan lain yang juga diduga turut melakukan pembakaran hutan dalam membuka lahan.

Perusahaan-perusahaan itu adalah PT WAC, PT KY, PT PSM, PT RHM, PT PH, PT GS, PT REB, PT MHB, PT PN, PT TJ, PT AAM, PT MHP, PT MHP (berbeda tempat), PT SAP, PT WMAI, PT TPR, PT SPM, PT GAL, PT SBN, dan PT MSA.

Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah juga tengah membangun kanal untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan semakin meluas.

Pemerintah juga terus melakukan water bombing dengan mengerahkan puluhan helikopter bantuan dari TNI, BNPB, dan Basarnas.

Saat ditanyakan soal pembagian masker yang masih dirasa kurang mumpuni untuk mencegah paparan asap yang kian tebal, Jokowi menampiknya.
"Itu ditanyakan saja ke Kemenkes, sudah berapa juta yang dibagikan," ucap Jokowi.

Siswa pingsan

Sejumlah siswa diketahui pingsan di Pontianak pada Rabu (16/9/2015) akibat asap pekat mulai memasuki ruang kelas mereka. Belasan siswa yang pingsan tersebut merupakan siswa SMK Negeri 5 dan MAN 2 Pontianak.

Akibat peristiwa itu, Pemerintah Kota Pontianak pun memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di semua SMA di kota tersebut hingga Senin (21/9/2015) mendatang.

Hingga hari ini, kualitas udara di Kota Pontianak semakin memburuk.
Meski warga sudah menggunakan masker sekali pakai yang dibagikan pemerintah, masker itu diduga tidak mampu membendung bahaya asap pekat yang ada.

Tak hanya di Pontianak, kejadian serupa juga terjadi di Kampar, Riau. Sebanyak 47 orang siswa pingsan akibat gangguan pernapasan.

Pelaksana Tugas Gubernur Riau bahkan meminta Kementerian Kesehatan untuk segera menyalurkan masker N95 yang dianggap lebih mampu mengurai partikel udara yang berbahaya bagi tubuh.

Tidak ada komentar