Tokoh Syiah Haidar Bagir Ingin Benturkan NU dan Muhammadiyah dengan Kelompok “Intoleran”?
AntiLiberalNews | Islam Pos- Tokoh Syiah sekaligus Pimpinan Penerbitan Buku Mizan, Haidar Bagir, menyatakan bahwa pihaknya siap bekerjasama dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di bidang media penerbitan.
Haidar berdalih bahwa kerjasama ini merupakan usaha melawan pemikiran kelompok-kelompok Islam yang dianggapnya “intoleran”.
“Seperti kami sudah sampaikan ke pihak NU, kami juga siap bekerjasama dengan Muhammadiyah untuk menerbitkan karya para sarjana dan pemikir Muhammadiyah tentang apapun yang dirasa penting, kami siap menerbitkan setiap dua bulan satu buku,” ungkapnya dalam peluncuran buku Fikih Kebhinekaan di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat sebagaimana dikutip Islam Pos pada Jumat (21/8).
“Melihat ‘militansi’ dari kelompok-kelompok ‘anti toleransi’, ‘anti kebhinekaan’ ini, menurut saya kita tidak boleh puas menyerahkan gagasan seperti ini pada kaki-kaki yang otomatis akan tumbuh menyebarkan ini,” imbuhnya tanpa merinci siapa yang dimaksud.
Kalau perlu, katanya lagi, “kita bikin ‘kaki-kaki bionik’ supaya gagasan kebhinekaan ini menyebar lebih cepat dari gagasan-gagasan ‘anti toleransi’.”
Dirinya menganggap perlu adanya upaya khusus untuk menerjemahkan gagasan seperti ini agar bisa masuk kedalam Masjid-Masjid, khotbah-khotbah dan ke sekolah-sekolah. Sehingga bisa menyaingi “militansi” kelompok-kelompok yang dia benci itu.
Dalam waktu dekat ini, Haidar mengaku bahwa pihaknya juga akan menerbitkan buku pemikiran sejenis berjudul ‘Islam Nusantara’.
“Upaya ini mudah-mudahan dapat membendung langkah-langkah mereka yang ingin menjadikan Islam ‘eksklusif’, Islam yang mudah mengkafirkan, tidak hanya pada non muslim juga kelompok-kelompok dalam Islam sendiri,” katanya.
Di lain hal, Haidar menyatakan bahwa kerjasama ini juga dalam rangka memperluas area pemasaran dan distribusi buku.
“Buku sekarang, buku komersil yang paling laku itu buku yang penulisnya memiliki komunitas atau basis pendukung yang luas, apalagi untuk buku-buku yang serius seperti ini,” ujarnya.
“Setidaknya dari implimenti saja setiap bulan satu buku selang seling NU – Muhammadiyah akan diterbitkan dan didistribusikan ke seluruh Indonesia. Ini bukan jasa baik Mizan, tapi sebenarnya ngamen supaya dapat buku-buku karya sarjana-sarjana Muhammadiyah dan NU.
“Mudah-mudahanan Pak Haidar Nasir setuju,” harapnya.
Post a Comment