Header Ads

ad

Tak Perlu Minta Maaf ke PKI, Mereka Pemberontak yang Bunuh 7 Jenderal

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan pemerintah tak perlu meminta maaf kepada keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurutnya, PKI telah memberontak dan lebih dulu membunuh tujuh jenderal. Ia pun heran jika yang diberontak dan dibunuh malah disuruh minta maaf.

“Maaf, kita pakai logika saja. Jangan nyalah-nyalahin orang, pakai logika. Yang memberontak siapa, yang membunuh duluan siapa, yang membunuh jenderal-jenderal TNI itu siapa. Masak yang dibunuh dan diberontakin minta maaf,” kata Ryamizard saat acara silaturahmi dengan media massa di kantornya, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Ryamizad mencontohkan, jika dirinya digebuki hingga babak belur, lalu disuruh minta maaf. “Yang benar saja,” tandanya.

Mantan Kasad itu pun berencana menyampaikan saran kepada Presiden Jokowi agar pemerintah tak perlu minta maaf kepada keluarga PKI. Ia juga minta kepada keluarga korban PKI agar tidak menyimpan dendam. Menurutnya, Indonesia tidak akan maju jika menyimpan dendam masa lalu. Sebab hal itu tidak akan pernah ada akhirnya.

“Sudahlah, lupakan. Kita bangun bangsa ini ke depan. Minta maaf berarti salah, lalu minta ganti rugi, lalu apa? Tidak selesai. Kita sudah menduga seperti itu. Kita sudah membangun jangan dikotori seperti itu. Yang sudah-sudah, jadi pelajaran bagi kita,” kata putra pejuang Mayjen (Anm) Musannif Ryacudu tersebut seperti dikutip Merdeka.

“Masalah rekonsiliasi, masa lalu buang jauh-jauh. Kalau kita terus mengingat masa lalu, kapan kita majunya?,” imbuhnya seperti dikutip Okezone. [Siyasa/Bersamadakwah]

Tidak ada komentar