Header Ads

ad

3 Hal yang Harus Dipahami Kader PKS



3 Hal yang harus dipahami oleh setiap kader PKS, yaitu :
11.   Ikhlashul-jihadi lillah, berjihad di jalan Allah dengan ikhlas. Setiap kader PKS akan menghabiskan waktu, umur, pikiran, tenaga dan energi terbaiknya maka jangan sampai semua kerja berat yang dilakukan tidak diterima oleh Allah SWT. 

Setiap kader perlu kembali merefresh pemahamannya bahwa berjamaah adalah sarana untuk melipatgandakan amal yang jika dilakukannya sendiri boleh jadi tidak mendapatkan pahala sebesar itu, walaupun pada akhirnya pertanggungjawaban di akhirat tetaplah orang perorang. Oleh karena itu, setiap kader PKS hendaknya berharap agar tidak termasuk orang-orang yang disebut oleh Allah SWT dalam QS. Al-Kahfi(18): 103 dan 104 sebagai orang-orang yang sia-sia dalam beramal.

[103] Katakanlah (Muhammad) “Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?
[104] (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.

Mereka mengira sudah berbuat baik namun ternyata pahalanya tidak ada. Selain itu, setiap kader juga perlu kembali meluruskan niatnya agar seluruh jerih pahanya diterima oleh Allah SWT dan tidak ada factor-faktor pembatal amal, muhbithatul ‘amal, yang merusak keikhlasan tersebut.

22.  Setiap kader hendaknya kembali kepada prinsip “al-‘ibratu bil adwar wa-bil-‘atha, laa bil-wazha’if wala bil-manasib”, yakni bahwa nilai seseorang bukan ditentukan oleh posisi yang didudukinya melainkan pada peran yang dilakukannya dan kontribusi yang diberikannya. Sebab boleh jadi ada seseorang yang menduduki posisi sangat penting tetapi tidak melakukan peran-peran penting. Sebaliknya, boleh jadi pula ada yang tidak menduduki posisi penting tetapi melakukan peran-peran dan memberi kontribusi yang sangat penting. 

      Nilai seseorang di mata Allah SWT dan di mata orang-orang beriman terletak pada peran dan kontribusinya, sehingga kader yang tidak jadi Aleg/Struktur pun mendapat perintah untuk berkontribusi. Oleh karena itu seharusnya persepsi dan obsesi terhadap kontribusi dan peran yang mendominasi pemikiran seorang kader dan bukan pada posisi dan jabatan yang didudukinya.

Hal-hal tersebut harus selalu diulang-ulang, terutama ketika PKS mulai memperoleh peluang kekuasaan. Setiap kader PKS diharapkan memiliki frekuensi ruhiyah dan frekuensi pengorbanan yang sama besarnya, sebab bila tidak, dikhawatirkan para kader terkena teguran Allah SWT dalam QS Ali-‘Imroa(3): 188.

[188] Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang bergembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang pedih.

Mereka senang disanjung-sanjung untuk apa-apa yang tidak mereka lakukan. Atau dengan kata lain, mudah mengklaim pekerjaan yang dikerjakan orang lain sebagai karyanya, seperti istilah telur mata sapi, yang punya telur adalah ayam, tetapi sapi yang dapat nama.

33.  PKS harus focus kepada pertempuran-pertempuran besar dan mulai meninggalkan pertempuran-pertempuran kecil agar energy yang ada tidak disia-siakan. Ketika berhaji atau berumrah, ada perintah harwalah di tiga putaran pertama thawaf agar orang yang baru melakukan perjalanan tidak kelihatan lemah walaupun sebenarnya sangat lelah. Mereka boleh lelah tetapi jangan kelihatan lelah, demikian filosofi harwalah dalam thawaf. Oleh karena itu setelah Perang Uhud, Allah SWT berpesan,
walaa tahinu”, jangan lemah, apalagi memperlihatkan kelemahan.
“walaa tahzanu”, jangan sedih
wa antumul-a’launa in kuntum mu’minin”, karena kalian adalah ummat yang mulia jika kalian beriman. Oleh karena itu itu penting bagi setiap kader PKS untuk memperbanyak membaca surat adh-Dhuha dan al-Insyirah di dalam shalat agar selalu menyadari bahwa mengangkat dan merendahkan orang adalah pekerjaan Allah SWT. Sebagaimana pula dalam ayat yang dibaca sebelum doa Rabithah (QS, Ali Imran: 26).

Rasulullah SAW mengajarkan doa”

Idza sa’altumullaha fas’aluhul-firdausal a’la, kalau minta surga mintalah Firdaus yakni surga yang tertinggi. Oleh karena itu PKS boleh membuat target setinggi-tingginya, walaupun tidak perlu dideklarasikan ke public, namun hasilnya nanti seperti apa atau di posisi mana, Allah yang akan tentukan.

PKS adalah partai anak muda dan anak muda harus selalu mengabil resiko terutama di tikungan-tikungan tajam. Pada dasarnya setiap kader PKS memiliki karakter itu, sebagai warisan karakter Umar bin Abdul Aziz yang mengatakan,
ayyuhannas, inna liy nafsan tawwaqah”,
Hai manusia, saya memiliki jiwa yang penuh ambisi.

Tidak pernah beliau berambisi pada satu kedudukan melainkan pasti mengharap kedudukan di atasnya. Lalu Umar bin Abdul Azi pun bertutur bahwa ia mencintai Fatimah binti Abdul Malik, maka ia pun menikahinya. Setelah itu ia ingin menjadi khalifah, maka ia benar-benar menjadi khalifah dan kini jiwanya tinggal merindukan satu kedudukan yang lebih tinggi dari kedudukannya sebagai khalifah yaitu surga. Karena jiwanya sudah merindukan surga. Kisah ini seharusnya mengilhami setiap kader PKS agar memiliki mimpi-mimpi besar dan harapan yang optimal.

diambil dari buku "Spiritualitas Kader" karya Ustadz Anis Matta

Tidak ada komentar