Fluktuasi Iman dalam Mabit PKS Bondowoso
Bondowoso (11/4) - Malam minggu, digelar MABIT yang diikuti oleh puluhan kader PKS Bondowoso. Dalam terminologi dakwah dan tarbiyah, mabit adalah adalah salah satu
sarana tarbiyah untuk membina ruhiyah, melembutkan hati, membersihkan
jiwa, dan membiasakan fisik untuk beribadah (khususnya shalat tahajjud,
dzikir, tadabbur dan tafakkur). Untuk memudahkan memahami definisi ini,
biasanya mabit dijadikan akronim dari MAlam Bina Iman dan Taqwa.
Hadir sebagai pemateri adalah Ustadz Mudhar Beek dari Kota Sumenep. Beliau menyampaikan materi tentang Naik-Turunnya Iman.Dalam sebuah hadis disabdakan bahwa al-iimanu yazid wa yankus. Iman itu kadang bertambah, kadang berkurang, kadang naik, kadang turun.
Iman Pertama, turun dan naik berada dalam posisi sama. Naik dan turun hampir sama besar dan cepatnya. Keimanan seperti ini memungkinkan seseorang mendapatkan khusnul khatimah (baik di akhir), bila Allah berkenan mencabut nyawanya pada saat iman sedang naik. Namun bila Allah mencabut nyawanya pada saat imannya turun, maka ia akan mendapatkan su’ul khatimah (jelek di akhir)
Iman Kedua, naiknya sedikit, tapi mudah turun secara drastis. Orang yang memiliki keimanan seperti ini, kemungkinan besar akan meninggal dalam kondisi su’ul khatimah. Wallahu’alam
Iman Ketiga, naiknya cepat, tapi lambat turunnya dan sedikit. Orang dengan iman konstruktif seperti ini, ketika ketaatannya naik, ia akan merasakan betapa lezatnya keimanan. Namun saat ia terjatuh pada kemaksiatan, ia akan resah dan ingin segera meninggalkan kemaksiatan tersebut.
Hadir sebagai pemateri adalah Ustadz Mudhar Beek dari Kota Sumenep. Beliau menyampaikan materi tentang Naik-Turunnya Iman.Dalam sebuah hadis disabdakan bahwa al-iimanu yazid wa yankus. Iman itu kadang bertambah, kadang berkurang, kadang naik, kadang turun.
”Iman itu kadang naik kadang turun maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.” (HR Ibn Hibban)Dalam grafik yTazkiatun Nafs, menyimpulkan 3 jenis grafik yang menggambarkan keimanan kita :
Iman Pertama, turun dan naik berada dalam posisi sama. Naik dan turun hampir sama besar dan cepatnya. Keimanan seperti ini memungkinkan seseorang mendapatkan khusnul khatimah (baik di akhir), bila Allah berkenan mencabut nyawanya pada saat iman sedang naik. Namun bila Allah mencabut nyawanya pada saat imannya turun, maka ia akan mendapatkan su’ul khatimah (jelek di akhir)
Iman Kedua, naiknya sedikit, tapi mudah turun secara drastis. Orang yang memiliki keimanan seperti ini, kemungkinan besar akan meninggal dalam kondisi su’ul khatimah. Wallahu’alam
Iman Ketiga, naiknya cepat, tapi lambat turunnya dan sedikit. Orang dengan iman konstruktif seperti ini, ketika ketaatannya naik, ia akan merasakan betapa lezatnya keimanan. Namun saat ia terjatuh pada kemaksiatan, ia akan resah dan ingin segera meninggalkan kemaksiatan tersebut.
Post a Comment