Header Ads

ad

Belajar dari Mbah Syamsudin, Relawan Tertua Peserta Kembara 2

Dari 1.500 Relawan PKS Jawa Timur yang mengikuti kegiatan Kemah Bhakti Nusantara (Kembara) di Bromo Probolinggo (10 s/d 13 November 2017), Bondowoso mencatatkan nama tersendiri. Dari ribuan peserta, ada seorang relawan dari Bondowoso yang usianya paling tua, yakni 64 tahun. Mbah Syamsudin kami memanggilnya.

Di usia yang tak lagi muda, beliau masih meras kuat mengikuti Kembara. Bukannya tidak tahu beratnya medan dan pelatihan yang akan didapatkan, mbah Syamsudin justru meniatkan ikut Kembara untuk mengusir sakitnya. 

Sesaat sebelum pelaksanaan Kembara, dia merasa badannya sakit semua. Ketika rombongan Bondowoso tiba di Tongas Rest Area untuk registrasi, sakitnya sedang di puncak-puncaknya.

Namun, dia tidak bergeming. Malah kian bersemangat untuk mengikuti kegiatan tahunan para relawan PKS ini. Dan memang, semua relawan wajib mengikuti acara kepanduan . 

Kembara yang banyak menekankan pada kegiatan fisik, tak membuatnya mundur. Fisiknya mungkin lemah, tapi mental mbah ini sangat kuat. Tak pernah dia minta keistimewaan karena usia, atau dispensasi karena tubuhnya yang renta. Tak ada kegiatan yang tak dilaluinya. Justru, semangatnya melampui usia tuanya. Ia justru kini merasa nyaman dan makin bugar saja.

Long march pun dia tak mau ketinggalan. Bersama ribuan relawan lain, dia membelah malam. Berjalan menyusuri jalan naik turun di sekitar Bromo. Beberapa relawan harus menyerah dengan beratnya medan, namun tidak dengan mbah kita ini. Dia berhasil melalui tahap terpenting dari Kembara ini. 

Selamat mbah Syamsudin, Anda menjadi inspirasi bagi relawan yang lebih muda untuk tidak mudah menyerah kepada keadaan. Untuk selalu optimis meski apapun yang terjadi. Terima kasih kepada mbah Syamsudin, kami belajar banyak darimu.


 

Tidak ada komentar