Bangun Negara Lewat Pendidikan, PKS Canangkan Aam Tarbawi 212
Jakarta (26/1) -
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencanangkan program Aam Tarbawi 212.
Ketua Bidang Kaderisasi DPP PKS Amang Syafruddin mengatakan bahwa Aam
Tarbawi adalah tahun pendidikan.
"Selamanya pendidikan adalah kebutuhan.
Kebutuhan ini tentu saja tidak bisa kita ambil tahun per tahun, akan
tetapi Aam Tarbawi dimaksudkan dalam rangka memberikan concern atau
perhatian lebih luas dan lebih dalam lagi akan pentingnya pendidikan
dimanapun kita berada," kata Amang di Gedung DPP PKS Jakarta Selatan,
Kamis (26/1/2017).
Adanya nomor 212, kata dia, adalah
mengambil spirit Aksi Damai 212. PKS berharap mudah-mudahan mendapatkan
keberkahan dari Allah SWT dari spirit tersebut.
"Dua artinya dua orang, tidak boleh
sendirian. Di situlah kita harus berjamaah atau berorganisasi. Karena
jamaah, minimal memang diukur dua orang. Dan dua orang yang bekerja sama
inilah diharapkan menghasilkan 12, yakni 12 kader atau 12 simpatisan
dan 12 orang yang bisa dibina selanjutnya untuk membangun negara yang
kita cintai ini," ujarnya.
Target dicanangkannya Aam ini, katanya,
pertama untuk memenuhi capaian amanat Munas dua juta kader. Tahun ini
PKS mencanangkan 380 ribu kader, kemudian 30 ribu murabbi (pembina atau
pendidik) dan 6.000 kader yang betul-betul bisa terbina baik dan bisa
dipertanggungjawabkan kontribusinya baik terhadap masyarakat ataupun
bangsa yang kita cintai ini.
Pendidikan yang dimaksudkan adalah pendidikan yang bisa memberikan pola. Dalam pengertian membentuk masyarakat yang betul-betul bisa diberdayakan. Seluruh kader di Indonesia diharapkan bisa menyambut dan bersemangat baik.
"Karena kita sepakat bahwa pendidikan
memang bukan segalanya, tapi segalanya tidak mungkin tanpa pendidikan.
Pendidikan adalah pusat pembangunan sebuah bangsa. Lalai dalam
pendidikan dalam satu kurun waktu saja, maka bangsa akan mengalami
keterpurukan. Kita tidak ingin itu terjadi di Indonesia khususnya umat
Islam. Oleh karena itu seluruh kader (PKS) dan anggota harus bergerak
bersama untuk membangun negara dengan pendidikan," pungkasnya. (msm)
Post a Comment