Tantangan Hegemoni Global, Remaja Harus Melek Politik
Solo (5/12) -
Remaja terutama remaja muslim harus lebih dari sekadar melek terhadap
politik. Ruang lingkup politik jangan hanya dibatasi dengan legislatif
dan eksekutif, tapi harus lebih besar lagi. Seolah olah politik hanya
berkaitan dengan partai, korupsi, demonstrasi, kebijakan pemerintah yang
keliru. Sehingga remaja menjadi tak acuh dan menolak jika berbicara
masalah politik.
Hal tersebut dikatakan Ketua
Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari saat mengadakan sosialisasi
empat pilar dihadapan para pegiat pendidikan karakter remaja Lembaga
Peduli Remaja (LPR) Kriya Mandiri.
“Kita ambil contoh Bashaer Othman
Walikota di Tepi Barat Palestina yang memimpin saat usia 16 tahun. Sejak
awal ia telah membawa misi perdamaian, tidak hanya dengan melakukan
demonstrasi yang sering kali dianggap negatif tapi juga melibatkan diri
pada kegiatan yang lebih konstruktif seperti forum-forum pendidikan dan
kebudayaan,” ujarnya di Hotel Grand Sae Solo ,Senin (5/12).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) itu menambahkan, remaja juga harus bisa melihat tantangan
hegemoni global yang semakin berat terutama hegemoni komunis dan
kapitalis. Kekuatan dan pengaruh komunis dan kapitalis itu sangat rawan
terhadap nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang sudah kita
paham bersama.
“Ini adalah cara pandang politik
yang lebih luas. Melihat sejarah, komunis lah yang dulu membantai para
ulama. Ini sangat buruk bagi NKRI. Sekarang, bagi kita yang concern terhadap pendidikan karakter pemuda hal ini perlu diwaspadai dan diantisipasi karena remaja seringnya sok-sok an, ingin nyleneh, padahal tidak mengetahui bahayanya,” katanya.
Dengan meleknya para remaja
terhadap politik yang lebih luas, lanjut Kharis, diharapkan para remaja
tidak lagi apatis terhadap perpolitikan. Setidaknya, mereka sebagai
remaja sudah memiliki kepedulian dan kemauan untuk mencari landasan
terhadap sikap dan perbuatannya.
“Remaja itu agen perubahan. Jadi jangan hanya pokoke melu atau lebih parahnya penting duit e,” pungkasnya.
Post a Comment