WNI Kembali Disandera Kelompok Abu Sayyaf, Pemerintah Kembali Kecolongan
Jakarta (25/6) –
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar
menilai penyanderaan tujuh warga Samarinda oleh Kelompok Abu Sayyaf,
harus menjadi perhatian pemerintah dalam merumuskan strategi pengamanan
yang lebih komprehensif di sepanjang perairan Filipina.
"Pemerintah harus segera merumuskan
strategi pengamanan jalur pelayaran yang rawan sepanjang Indonesia -
Filipina dengan pihak-pihak terkait baik, di dalam negeri maupun secara
regional. kita selama ini fokus pada kejadian dan penyelamatan
(reaktif), namun kurang perhatian terhadap pencegahan gangguan
(preventif), " jelas Rofi di Jakarta, Sabtu (25/6).
Rofi meminta pemerintah membuka jalur
komunikasi dan koordinasi yang lebih intensif dengan pemerintah Filipina
agar melakukan langkah-langkah konkrit dalam meredam kejahatan yang
dilakukan oleh kelompok Abu Sayaf. Beragam kejadian perompakan hingga
pembunuhan yang terjadi, harusnya menjadi perhatian serius bagi
pemerintah Filipina untuk secara sungguh-sungguh melakukan tindakan.
"Kelompok Abu Sayyaf ini merupakan
kelompok yang sangat cair, jika diperhatikan mereka melakukan perompakan
lebih banyak bermotif ekonomi dan merusak jalur distribusi perdagangan
dengan mengirimkan pesan ketakutan," tukas Legislator PKS dari Daerah
Pemilihan Jawa Timur VII ini.
Anggota DPR RI dua periode ini juga
meminta pemerintan untuk melakukan langkah mitigasi secara dini terhadap
jalur perdagangan yang ada. Oleh karena itu, Rofi menyayangkan
terjadinya tiga kali penyanderaan warga dalam satu tahun terakhir oleh
kelompok Abu Sayyaf.
“Saya juga menyesalkan adanya kurang
koordinasi antar instansi di lingkungan pemerintah dalam menanggapi
kejadian penyanderaan tujuh warga negara Indonesia (WNI) asal
Samarinda,” jelas Rofi.
Sebagai informasi, sebanyak tujuh warga
Samarinda disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Perairan
Filipina. Ketujuh orang tersebut merupakan anak buah kapal tunda
(tugboat) Charles, milik perusahaan pelayaran PT PP Rusianto Bersaudara.

Post a Comment