Pemecatan Fahri Hamzah Demi Tegakkan Kedisiplinan Partai
Jakarta (23/6) -
Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP PKS, Al Muzzammil Yusuf
menegaskan sejak awal tidak ada sama sekali niatan PKS memecat Fahri
Hamzah (FH) dari keanggotan PKS. Namun karena pembangkangan yang
dilakukannya, maka langkah itu terpaksa diambil untuk menegakkan
kedisiplinan partai.
Al Muzzammil mengemukakan hal ini menjawab pernyataan Mahfudz Siddiq yang menyebut pemecatan FH didasari atas kebencian.
"Mahfudz Siddiq adalah saudara saya.
Kebijakan partai tentang Fahri adalah soal kedisiplinan dan
ketidaktaatan terhadap kebijakan struktur partai. Jadi tidak pernah
berpikir dari awal pemecatan," kata Muzzammil, Kamis (23/6) di Jakarta.
Menurut Muzzammil, FH diberi sanksi
melalui proses berjenjang di kelembagaan partai yang berwenang karena
melakukan perlawanan. Prosesnya dimulai dari laporan Kaderisasi,
kemudian Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO), Majelis Qodho, dan
terakhir Majelis Tahkim (Mahkamah Partai).
“Di dalam lembaga intenal partai itu ada
tokoh-tokoh partai yang memiliki integritas, kapasitas, dan paham
konstitusi, UU, AD/ART dan platform partai," jelas dia.
“Saya sendiri tidak masuk dalam organ partai tersebut. Pernyataan saya hanya sebagai penyeimbang,” imbuh dia.
Muzzammil menyatakan, pernyataan yang
dikeluarkannya sekadar penyeimbang atas pernyataan sembrono dan
penghinaan tim hukum FH Fahri di media kepada PKS, yang menyebut Majelis
Tahkim gadungan dan membuat tuduhan palsu.
“Apakah Mahfudz sependapat dengan pernyataan tim Fahri tersebut?” tanyanya.
Muzzammil menegaskan sebagai kader dan pengurus partai, ia merasa memiliki kewajiban untuk mengamankan hasil syuro dan arahan pimpinan partai yang sudah sesuai dengan AD/ART partai dan peraturan perundang-undangan.
Muzzammil menegaskan sebagai kader dan pengurus partai, ia merasa memiliki kewajiban untuk mengamankan hasil syuro dan arahan pimpinan partai yang sudah sesuai dengan AD/ART partai dan peraturan perundang-undangan.
“Lagi pula, setiap kader dan struktur
partai memahami prinsip tidak ada syuro yang dibahas bersama didasari
niat tidak baik. Semua kader dan pengurus tentu berpikir untuk kebaikan
partai. InsyaAllah,” imbuh dia.
Post a Comment