Perempuan Cahaya dan Gadis Kecil
dakwatuna.com
– Perempuan cahaya itu bersimpuh di atas sajadahnya. Sebuah sajadah tua
yang sudah dimakan usia, pemberian mendiang suaminya ketika akad nikah
bertahun-tahun lalu. Matanya basah, bibir yang sudah keriput terus
komat-kamit berdzikir, kedua telapak tangannya menengadah seperti
mengumpulkan butir-butir doa yang telah ia gumamkan sejak tahajjud tadi.
Adzan subuh berkumandang, tubuh perempuan cahaya itu segera berdiri,
tertatih-tatih membangunkan cucunya untuk shalat berjamaah di rumah.
“Tiur, ba…ngun tiur. Kita shalat subuh du…lu” ucapnya lembut.
Tiur
mengusap wajahnya, ia ingat rutinitas bersama simbah shalat subuh
berjamaah meski di rumah saja. Gadis kecil itu melangkah gontai menuju
kamar mandi belakang. Untuk mengambil air, mereka harus memompa terlebih
dahulu kadang malas sekali untuk sekedar mengambil seember air untuk
wudhu ditambah hawa dingin menusuk tulang, sebab hari itu habis turun
hujan semalaman.
Brrrr, Tiur
mendekapkan kedua tangan. Tubuh kecilnya seakan-akan menciut lagi
setelah terkena air. Ia mengambil mukena kesayangannya. Hadiah dari
ustadzah Ifah, guru mengajinya di surau. Wajahnya mengkilat bekas air
wudhu. Gadis kecil itupun menggelar sajadah di samping simbah. Mulutnya
pelan melantunkan iqamah, tanda shalat akan dimulai.
“Alla … hu Akb … bar” pelan sekali suara perempuan cahaya itu. Meski pelan dan tertatih tapi mantap terdengar.
Keduanya
larut meresapi kekhusyuan yang harus mereka hadirkan di setiap shalat
mereka. Seketika dari kejauhan, langit-langit di atas sana terlihat
rumah sederhana itu bersinar. Penduduk langit menyaksikan, kedua manusia
yang selalu teguh menjalani hidupnya. Hidup yang dihias dengan sabar
dan shalat. Meyakini hidup hanya sebuah ladang untuk menanam kebaikan
yang kelak mereka petik hasilnya ketika kehidupan akhirat harus dimulai.
“Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu)
orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa
mereka akan kembali kepada-Nya.” Qs. 2: 45. (dakwatuna.com/hdn)
Post a Comment