Sejahterakan Petani Tidak Cukup dengan Alat Pertanian
Jakarta (31/3) - Pemerintah perlu
memperhatikan kesejahteraan petani melalui kebijakan yang menyeluruh.
Memenuhi kesejahteraan petani tidak cukup dengan hanya memberi fasilitas
alat pertanian.
"Tetapi tidak cukup hanya alatnya saja.
Kebijakan pertanian semestinya menyeluruh," ucap Ketua Bidang
Ketenagakerjaan, Petani, dan Nelayan DPP PKS Ledia Hanifa dikantor DPP
PKS, Jl TB Simatupang No 82, Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Ledia memberikan lima saran terkait bagaimana pemerintah seharusnya fokus dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
"Pertama, kebijakan irigasi yang bekerja
sama antara KemenPU dan Kementan dalam pembangunan dan revitalisasi
dam/waduk, irigasi primer, sekunder dan tersier sehingga terjamin
keberlangsungan ketersediaan air," ungkapnya.
Selain itu, menurutnya luas lahan
pertanian perlu diperhatikan oleh pemerintah. Minimal seorang petani
menggarap 2 hektar sawah dan dijamin ketersediaan pupuknya.
"Tidak hanya itu, pemerintah juga harus
menetapkan harga gabah yang berpihak pada petani dan memotong jalur
distribusi hasil pertanian sehingga selisih harga di petani dengan di
pasaran tidak terlalu besar," ujar Ledia.
Ledia juga menyarankan pemerintah untuk
mulai memikirkan asuransi pertanian yang terjangkau preminya tapi
benar-benar memberikan perlindungan kepada petani.
Sebagai perbandingan, menurutnya Indonesia dapat belajar kepada negara yang punya kelebihan dalam pengelolaan pertanian.
"Tidak ada negara yang secara utuh
sempurna, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Namun, untuk
Jepang bagus dalam mekanisasi, litbang, dan pengolahan pasca panen,"
pungkas Ledia.
Keterangan Foto: Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Petani, dan Nelayan DPP PKS Ledia Hanifa
Post a Comment