Header Ads

ad

KH Didin Hafidhuddin: Tidak Ada itu Fikih Waria

Bogor (SI Online) - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin menilai bahwa waria adalah orang-orang bermasalah yang harus disembuhkan.

Menurutnya, keberadaan waria jangan dibiarkan terus karena bertentangan dengan sunatullah, bertentangan dengan fitrah mereka sendiri sebagai manusia. "Allah hanya menciptakan laki-laki dan perempuan, dan fikih pun hanya ada fiqih laki-laki dan perempuan, tidak ada fikih diantara keduanya," ujarnya kepada Suara Islam Online usai kajian tafsir di Masjid Al Hijri Bogor, Ahad (7/2/2016).

Adanya rencana pembuatan kitab fikih waria oleh pesantrean waria di Yogyakarta, menurut Kyai Didin, adalah perbuatan sia-sia yang tidak ada manfaatnya dunia akherat.

Oleh karena itu, ia berharap kepada lembaga-lembaga resmi, dalam hal ini MUI, kementerian agama serta pemerintah harus menyatakan dengan jelas bahwa rencana tersebut tidak boleh dilanjutkan.

 

"Jangan ditawar-tawar, tidak ada fikih waria, tidak ada hukum-hukum khusus untuk waria. Yang ada itu hukum untuk laki-laki dan perempuan," jelasnya.

"Kelompok waria ini harus diajak kembali, disadarkan bahwa mereka bertentangan dengan fitrah dan nalurinya. Dan ini akibat dari kebebasan yang tidak terkendali sehingga mereka bisa seperti itu," tandas Kyai Didin.

 

red: adhila

Tidak ada komentar