Header Ads

ad

"Menjaga Perasaan Orang Lain Jauh Lebih Penting Dibanding Membela Harga Diri"

Dalam sebuah kajian dakwah, sosok sejuk ini menyampaikan sebuah hadits. Di tengah penjelasan, ada peserta kajian yang menyela. “Maaf,” kata penyela, “hadits yang Anda sampaikan derajatnya dhaif, lemah.”

Dai berwajah damai ini hanya diam sembari mengangguk kecil. Tidak melakukan pembelaan, apalagi mendebat salah satu peserta kajiannya itu.

Setelah kajian usai, sang dai yang terkenal dengan peci hitam ini mendatangi peserta kajian yang menyela tadi, lalu mengajaknya ke rumah dai. Sesampainya di rumah, dilanjut bincang santai, sang dai menunjukkan sebuah kitab hadits.

Ia membuka halaman tertentu, menunjukkan hadits yang tadi dia sampaikan. Setelah meneliti dengan cermat, sosok yang menyela di dalam kajian berseru kaget, “Mengapa Tuan tidak membantah kritikanku di kajian?”

“Karena,” jawab sang dai, “menjaga perasaan orang lain jauh lebih penting di banding membela diri.”

Alangkah indahnya kalau kita sama-sama menjaga perasaan dengan ketinggian dan keharuman akhlaq mulia.

Tidak ada komentar