Di beberapa titik pada tahun 2020-an, India akan menjadi rumah bagi lebih banyak muslim dibandingkan negara lain di dunia.
Hasil
sebuah studi yang dirilis pada awal bulan April 2015 oleh Pew Research
Center memprediksikan bahwa pada tahun 2050, populasi muslim di dunia
akan naik di mana akan hampir sama jumlahnya antara muslim dengan
kristiani, bisa jadi untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Penganut agama Hindu di
India akan terus jauh melebihi muslim. Tapi proporsi muslim pada
keseluruhan populasi akan naik, perkiraan Pew, menjadi sekitar 18% ada
tahun 2050 dari sekitar 15% pada hari ini.
Selama periode yang
sama, populasi Hindu India kemungkinan akan turun dari sekitar 80% saat
ini menjadi sekitar 77% pada tahun 2050.
Menurut Pew, antara tahun
2010 dan 2050, India akan menambah sekitar 325 juta orang Hindu dan 100
juta muslim. Hal tersebut akan merepresentasikan pertumbuhan sekitar
33% untuk penganut Hindu di India dan 57% untuk muslim di India.
Di
banyak negara di seluruh dunia, migrasi dan perpindahan agama merupakan
hal yang menyebabkan terjadinya perubahan pada proporsi penganut agama.
Pertumbuhan minoritas muslim di India terutama disebabkan tingkat
kesuburan. Grafik
tingkat kesuburan di India dilihat dari pemeluk agama Islam, Hindu, dan
Kristen, berdasarkan hasil studi Pew Research Center. (The Wall Street
Journal)Di India, tingkat kesuburan rata-rata
bagi umat Islam adalah 3,2. Itu berarti wanita muslim rata-rata
diperkirakan akan menanggung setidaknya 3 orang anak dalam hidupnya.
Sedangkan penganut Hindu di India tingkat kesuburannya 2,4 dan Kristiani
2,3.
Migrasi bukan merupakan isu besar di India karena hanya
sedikit pemeluk dari agama lainnya yang migrasi ke India, meskipun
migrasi dari India meningkatkan populasi penganut Hindu di negara-negara
lain di dunia.
Walaupun ada tudingan bahwa pemeluk agama yang
berbeda mencoba untuk pindah ke Hindu di India, laporan Pew tidak
mengikutsertakan data apapun tentang perpindahan agama di India.
Laporan
ini memperkirakan akan ada sedikit tambahan pada populasi penganut
Hindu secara global melalui perpindahan agama pada periode 2010 hingga
2050. Namun hal ini tidak termasuk jumlah dari India karena merupakan
topik yang kontroversial dan tidak ada data yang cukup reliabel.
“Setelah
menganalisis data survei India dan konsultasi sumber informasi lain di
negara tersebut, para peneliti tidak dapat membedakan pola yang jelas
dalam perpindahan agama,” kata lampiran laporan tersebut. “Akibatnya,
laporan ini tidak memperkirakan perpindahan agama di India.”
(dakwatuna/hdn)
Post a Comment